BATUAN METAMORF
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami peubahan mineralogik dan struktur oleh metamorfisme dan terjadi langsung dari fase padat tanpa melalui fase cair,batuan yang telah berubah karena bartambahnya tekanan dan temperatur, atau batuan yang mempunyai sifat-sifat yang dihasilkan dari proses metamorfisme. Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk yang lain, dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang telah mengalami proses/perubahan mineralogi, tekstur maupun struktur sebagai akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi.Perubahan yang terjadi dalam batuan metamorf adalah kristalisasi baru.
Metamorfisme dapat digolongkan menjadi:
1) Metamorfisme kontak/sentuh/termal.
Terjadi pada zone kontak dengan tubuh magma, intrusif ataupun ekstrusif yang mempunyai tekanan 1000-3000 atmosfer dan temperatur 300-800 derajat celcius.
2) Metamorfisme dinamik/dislokasi/kinematik/kataklastik
Terjadi pada zona sesar
3) Metamorfisme regional
Terjadi pada daerah luas akibat orogenesis. Pada proses ini pengaruh tekanan dan temperatur berjalan bersama-sama. Proses ini terjadi dalam kerak bumi di bawah zone of weathering and cementation,tetapi di atas zone of remelting. Tekanan 2000-13000 bars.
Komposisi mineral batuan metamorf.
Dapat digolongkan menjadi 2 macam:
1) Mineral yang tahan terhadap proses metamorfisme
2) Mineral baru yang terbentuk selama atau akibat proses metamorfisme
Sebagai contoh,kwarsa adalah mineral yang sangat stabil, sehingga mampu bertahan terhadap proses metemorfisme(kondisi baru) dan oleh sebab itu kwarsa hadir dalam batuan metamorf. Dilain hal mineral lempung akan berubah menjadi mineral lain selama proses metamorfisme sesuai dangan kondisinya yang baru.
Mineral yang umum dijumpai dalam batuan metamorf:
1.Kwarsa 6.Muskovit
2.Kalsit 7.Garnet
3.Feldspar 8.Staurolit
4.Klorit 9.Kyanit
5.Biotit 10.Silimanit
Mineral yang jarang ditemukan dalam batuan metamorf:
1.talk 6.wolastonit
2.grafit 7.kodierit
3.epidot 8.andalusit
4.tremolit 9.korundum
Tiga jenis metamorphism dapat bervariasi, tergantung pada efek relatif mekanik dan perubahan kimia. Metamorphism dinamis, atau cataclasis, terutama hasil dari deformasi mekanis dengan sedikit jangka panjang perubahan suhu. Tekstur yang dihasilkan oleh penyesuaian tersebut berkisar dari breccias terdiri dari sudut, batu hancur fragmen yang sangat halus, butiran atau bubuk batu dengan jelas foliation dan lineation disebut mylonites. Hubungi metamorphism terjadi terutama sebagai akibat dari peningkatan suhu di mana stres diferensial minor. Sebuah fenomena umum adalah efek yang dihasilkan berdekatan dengan intrusi batuan beku di mana beberapa zona malihan mineral diwakili dengan mengubah suhu assemblages mencerminkan gradien dari gangguan suhu tinggi ke suhu rendah host rocks; zona ini konsentris untuk gangguan. Karena volume suara yang terkena dampak adalah kecil, tekanan dekat konstan. Batu telah dihasilkan butir equidimensional karena kurangnya stres dan biasanya halus karena durasi pendek metamorphism. Metamorphism Daerah hasil dari peningkatan umum suhu dan tekanan di atas area yang luas. Nilai atau intensitas metamorphism diwakili oleh assemblages mineral yang berbeda. Metamorphism regional dapat dibagi lagi menjadi tekanan yang berbeda-kondisi temperatur berdasarkan urutan diamati assemblages mineral. Ini mungkin termasuk kondisi ekstrim, di mana sebagian meleleh terjadi, yang disebut anatexis. Metamorphism jenis lain dapat terjadi. Mereka retrograde metamorphism, tanggapan mineral assemblages untuk menurunkan suhu dan tekanan; metasomatism, yang metamorphism yang mencakup penambahan atau pengurangan komponen dari kumpulan asli; poli-metamorphism, efek lebih dari satu peristiwa metamorf dan hidrotermal metamorphism, perubahan yang terjadi dalam kehadiran air pada suhu dan tekanan tinggi yang mempengaruhi hasil mineralogi dan laju reaksi.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.Tekstur merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi butir mineral individual penyusun batuan metamorf (Jackson, 1970).
Berikut adalah macam-macam tekstur batuan metamorf:
Tekstur dalam batuan metamorf menyangkut mengenai rekristalisasi dari mineral yang sangat dipengaruhi oleh temperature yang terjadi saat metamorfisme. Tekstur dalam batuan metamorf dibagi menjadi dua macam:
1) Kristaloblastik, yaitu mineralmineral batuan asal sudah mengalami kristalisasi kembali seluruhnya pada waktu terjadi metamorfisme.
a) Porfiroblastik: Identik dengan porfiritik pada batuan beku, dijumpai porfiroblast(identik dengan fenokrist dibatuan beku) di dalam suatu masa dasar.
b) Granoblastik: Butir-butir berukuran seragam.
c) Lepidoblastik: Mineral-mineral sejajar dan terarah adalah mineral pipih(tubular)
d) Nematoblastik: Mineral-mineral yang sejajar dan terarah adalah mineral perismatik.
e) Idioblastik: Mineral-menralnya euhedral(batas kristalnya baik) identik denagn idiomorfik pada batuan beku.
f) Xenoblast: Mineral-mineralnya Anhedral(batas Kristal jelek), identik dengan xenomorfik pada batuan beku.
2) Tekstur sisa (Relict Texture), yaitu tekstur batuan metamorf yang masih menunjukan tekstur batuan asalnya. Penamaannya biasanya diawali dengan Blasto.
a) Blastoporfiritik: Sisa tekstur porfiritik batuan asal masih tampak.
b) Blastofitik: Sisa tekstur ofitik batuan asal(batuan beku) masih tampak.
Struktur batuan metamorf
Struktur batuan metmorf merupakan hubunagn antar butir penyusun dalam batuan metamorf. Struktur dalam batuan metamorf dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur foliasi dan non foliasi.
1) Struktur foliasi
Yaitu struktur batuan metamorf yang disebabkan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan. Foliasi dibedakan lagi menjadi:
a) Slaty cleavage, yaitu kenampakan kesejajaran pada batuan metamorf yang berbutir halus ditunjukan oleh kehadiran bidang-bidang belah yang sangat rapat. Nama batuannya adalah slate( batu sabak)
b) Phyllitic, yaitu struktur yang hamper sama dengan slaty cleavage tapi tingkatannya masih lebih tinggi, ditunjukan oleh kehadiran kilap sutera yang disebabkan oleh kehadiran mika yang sangat halus. Nama batuannya adalah filit.
c) Schistosic, yaitu struktur foliasi yang disebabkan oleh penjajaran mineral-mineral pipih. Kenampakan batuannya lebih jelas dari filit sehingga lebih mudah dibelah. Nama batuannya adalah sekis.
d) Gneissic, yaitu struktur foliasi yang diperlihatkan oleh penjajaran mineral-mineral granular atau berbutir kasar, umumnya berupa kwarsa dan feldspar. Struktur ini sering memperlihatkan belahan yang tidak rata. Nama batuannya adalah Gneiss.
2) Struktur nonfoliasi
Yaitu struktur batuan mertamorf yang dicirikan denagn tidak adanya penjajaran mineral yang ada dalam batuan metamorf tersebut. Struktur ini dibedakan lagi menjadi:
a) Hornfelsik(hornfels), yaitu struktur batuan metamorf dimana butirbutirnya equidimensional(hampir sama) dan tidak menunjukan pengarahan atau orientasi. Nama batuannya adalah hornfels.
b) Kataklastik, yaitu struktur yang terdiri dari pecahan-pecahan atau fragmen batuan atau mineral. Misalnya breksi patahan yang biasa ditemukan pada zona patahan/sesar.
c) Milonitik, Struktur hamper sama dengan kataklastik, tetapi butirnya lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose. Struktur ini disebabkan karena sesar yang sangat kuat,sehingga fragmennya lebih halus.
Hasil pengamatan batuan metamorf di berbagai tempat di bumi memperlihatkan bahwa komposisi kimia batuan metamorf hanya sedikit terubah oleh proses metamorfisme,. Perubahan utama yang terjadi adalah bertambah atau berkurang nya folatile, H2O dan CO2, Tetapi bahan utamanya, seperti SiO¬2, Al2O3 dan CaO, tidak berubah. Sehingga dapat di simpulkan bahwa himpunan mineral batuan metamorf dari batuan sedimen atau batuan beku ditentukan oleh suhu dan tekanan saat metamorfisme berlangsung. Intinya bahwa dari komposisi batuan tertentu, himpunan mineral yang mencapai keseimbangan selama metamorfisme dibawah kisaran kondisi fisik tertentu, termasuk dalam fasies metamorfisme yang sama.
Klasifikasi batuan metamorf.
Berdasarkan teksturnya, batuan metamorf dibedakan menjadi:
1) Slate( Batu Sabak)
Jenis batuan metamorf yang berbutir sangat halus, memperlihatkan bidang belahan(slaty-cleavage), tanpa lapisan segregasi, hasil metamorfisme regional dari mudstone,siltstone dan batuan sedimen klastik berbutir halus.
(http://www.lizzadromuseum.org/rm/Slate.jpeg)
2) Phyllite (Fillit)
Batuan metamorf yang berbutir halus, memperluihatkan schistosity, mulai tampak lapisan segregasi: pada bidang foliasiada kilap muskovit dan klorit, berasal dari batuan yang sama dengan bahan pembentuk slate, tetapi butirnya lebih kasar: hasil metamorfisme regional tingkat yang lebih tinggi.
(http://geology.com/rocks/phyllite.shtml)
3) Sekis
Schistocity atau foliasi jelek sekali:terdiri dari lapisan segregasi kuarts dan feldspar dan mineral pipih seperti biotit dan muskovit: hasil metamorfisme regional fasies tinggi atau metamorfisme kinetic bertekanan tinggi.
(http://www.lizzadromuseum.org/rm/.jpeg)
4) Gneiss
Struktur gneisik, berbutir kasar, shistosity tidak baik karena banyaknya mineral kuarts dan feldspar lebih banyak daripada mineral pipih: hasil metamorfisme regional fasies tinggi dari batuan granit atau batuan lain yang mengandung kuarts dan feldspar.
(http://images.google.co.id/imgres?imgurl.jpg)
5) Hornfels
Berstruktur hornfelsic, hasil metemorfisme termal. Apabila mineral penyusunnya kuarts maka hornfels kuarts ini juga disebut kuartsit
Deskripsi :
Kuarsit
Komposisi dari kuarsit adalah kuarsa yang mengalami metamorphose regional, batuan ini mengalami kristalisasi pda suhu 8000 C dan pada tkanan 5,5 kilobar.Kuarsit terbentuk dari batuan sedimrn yang banyak mengandung mineral kuarsa seperti graywack, jasper, flint dan lain-lain.Dalam keadaan belum diolah kuarsit dimanfaatkan sebagai agregat bahan bangunan, sedangkan setelah di olah dengan persyaratan tertentu dapat dimanfaatkan seperti mineral kuarsa antara lain untuk pembuatan bata refraktori, bahan abrasiv, industri gelas, kramik dan lain-lain. Sedangkan bila penyusunnya mineral kalsit maka hornfels kalsit disebut marble atau marmer(pualam).
Kuarsit juga merupakan batuan metamorf yang
mengandung lebih dari 80% mineral kuarsa yang tersementasi oleh silica
kristalin, sehingga merupakan batuan yang kompak, membelah melalui
butiran kuarsa tanpa foliasi. Batuan ini terjadi karena metamorphose
regional dari batu pasir kuarsa pada semua derajat metamorfosa.
http://www.geocities.com/erwan05_ukt/batumetamorf.jpg
http://z.about.com/d/geology/1/0/Z/S/1/rocpichornfels.jpg
Marmer / Marble
Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit. Tulungagung adalah salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia. Marmer terdiri dari mineral kalsit yang terjadi karena proses metamorfosa regional atau rekristalisasi dari batu gamping. Batuan ini padat, kompak tanpa foliasi, umumnya bertekstur granoblastik, terbentuk karena proses metamorphose kontak. Warnanya biasanya abu-abu karena adanya grafit (bereaksi positif dengan HCl)
(http://www.lizzadromuseum.org/rm/marble.jpeg)
Myllonite / Milonit
Hasil metamorfisme kataklastik berbutir sedang(1-5mm). Memiliki struktur yang disebabkan oleh sesar yang sangat kuat, sehingga fragmennya lebih halus dan biasanya menunjukan foliasi.
Phyllonit / Filonit
Secara megaskopik seperti filit, tetapi terbentuk seperti millonit oleh granulasi batuan asal yang lebih kasar: sudah ada rekristalisasi,berwarna abu-abu mengkilap karena adanya mika, schistosity jelas, mengandung serisit banyak.
http://www.geocities.com/erwan05_ukt/Phyllonite.jpg
Serpentinit
Serpentinit adalah batuan metamorf dengan komposisi mineralnya hamper semuanya berupa mineral kelompok serpentin. Kadang dijumpai mineral tambahan seperti klorit, talk dan karbonat yang umumnya berwarna hijau. Batuan ini bersifat nonfoliasi sampai lineasi.
http://z.about.com/d/geology/1/0/e/S/1/rocpicserpentinite.jpg