RANGKUMAN
STRATIGRAFI ANALISIS
STRATIGRAFI
§ Cabang
ilmu geologi yang khusus membahas tentang pemerian dan klasifikasi suatu tubuh batuan
terutama batuan sedimen serta korelasinya dengan tubuh batuan yang lain.
MAKSUD
Pemerian secara
obyektif dan lengkap dari komponen penyusun tubuh batuan, baik secara vertikal
maupun secara lateral.
Penentuan jenis dan
macam hubungan antar komponen.
TUJUAN
Rekonstruksi proses,
pengaruh kondisi organis dan anorganis, tempat, serta perkembangannyadalam:
ruang : Paleogeografi
waktu : sejarah
geologi.
Asas stratigrafi
·
Uniformitarianism
·
horizontality
·
superposisi
·
cross cutting relationship
·
principle of faunal succession
Stratigrafi analisis
meliputi:
penerapan prinsip
stratigrafi untuk analisa cekungan, yaiu:
·
studi facies
·
sequen stratigrafi
·
sedimentary tectonic
·
basin evalution
case studi.North
American Stratigraphic Code:
dibedakan berdasar
content, sifat, dan ciri fisik:
·
lithostratigraphic
·
lithodemic
·
magnetostratigraphic
·
biostratigraphic
·
pedostratigraphic
·
allostratigraphic
dibedakan berdasar
umur:
·
geologic time
·
chronostratigraphic
·
geochronologic
·
diachronic
·
geochronometric
·
polarity chronologic
·
polarity chronostratigraphic
Pelacakan lateral Lateral :
·
transverse outcrop mapping
·
profil lintasan (sayatan, peta geologi)
·
pemetaan kompas dan langkah jadi
pelacakan lateral untuk tempat yang sempit yang memiliki singkapan yang
penting.
Vertikal
·
measured section (MS)
·
transverse mapping
·
structural section
·
drawing local column
FACIES
Aspek fisik, kimia,
biologi, dari kenampakan tubuh batuan sedimen dalam suatu kesamaan Waktu. Bidang
kesamaan waktu dicerminkan oleh bidang perlapisan.
Bidang perlapisan
ditunjukkan oleh:
·
perbedaan ukuram butir
·
perbedaan komposisi mineral
·
perbedaan tekstur dan struktur
Bidang perlapisan terjadi karena loncatan energi pengendapan. Jika melakukan sampling sebaiknya diambil pada bidang perlapisannya.
LINGKUNGAN PENGENDAPAN
Bagian dari permukaan
bumi yang secara fisik, kimia, biologi dapat dipisahkan dari bagian yang lain.
FACIES PENGENDAPAN
Suatu massa batuan
sedimen yang dapat disendirikan dan dipisahkan dari massa batuan lain atas dasar
geometri, litologi, struktur sedimen, pola arus purba, dan kandungan fosilnya.
Penggunaan istilah lain
Facies:
§ Pengertian
secara observasional yang tepat terhadap produk batuan
Misal:
Sandstone facies, limestone facies, marl facies.
§ Pengertian
lingkungan
Misal
: fluvial facies, shallow marine facies.
§ Pengertian
pembentukan batuan secara genetic
Misal
: turbidite facies, contourite facies.
§ Tecnofacies
Misal
: post orogenic facies, mollase facies.
Interpretasi lingkungan
pengendapan harus menggunakan beberapa kenampakan :
·
struktur sedimen.
·
analisa ukuran butir
·
fosil (body maupun trace fosil)
·
vertical sequence untuk hubungan lateral
·
geometri, penyebaran, dan litologi
NON DEPOSITIONAL HIATUS: Suatu selang waktu dimana tidak ada pengendapan.
SETTLING VELOCITY
·
Dalam energi arus tertentu hanya akan
didapatkan satu macam ukuran butir berdasarkan stream capacity.
·
Ukuran butir menunjukkan tingkat
abrasi---mengarah pada media transportasi.
·
Ukuran butir mengarah pada energi
pengendapan--- ukuran butir besar maka energy pengendapannya besar.
·
Komposisi mineral mengarah pada
provenance--- mengarah pada tectonic sedimentasi.
Geometri facies sedimenter ditentukan oleh:
·
Predepositional topography geomorfologi
dari lingkungan pengendapan, misalnya fan---delta, deep marine.
·
Post depositional history sedimen yang
diendapkan menjadi obyek dari beberapa proses (diagenesa, kontinuitas deposisi,
deformasi tektonik, erosi).
·
Suatu geometri tertentu dapat dihasilkan
dari beberapa lingkungan yang berbeda, misalnya channel---fluvial, deltaic,
tidal, submarine. Fan---alluvial, deltaic, deep marine.
·
Geometri ditentukan atas dasar facies
mapping (surface: MS, subsurface:seimic, well).
·
Geometri perlu diketahui untuk
paleoslope, facies trend.
SIKLISITAS SEDIMENTASI
1.
Autocyclic---faktor
penentunya adalah faktor intern, misalnya channel migration, bar migration.contoh:
pada meander
2.
Allocyclic---faktor
penentunya adalah faktor ekstern, misalnya perubahan iklim, perubahan eustacy,
tektonik.contoh: pada delta
DIAGENESA
·
kompaksi
·
desilasi---keluarnya air dari pori
·
sementasi---adanya aliran fluida dari
tempat lain yang dapat menyebabkan adanya penyemenan
·
rekristalisasi
AMALGAMASI
·
Penumpukan dari waktu ke waktu pada
facies yang sama.
·
Penumpukan sesuatu yang selalu lengkap
kemungkinan besar adalah Allocyclic.
·
Autociclyc dapat terjadi tanpa adanya
perubahan sea level, yaitu pada perubahan gradien karena arus sungai yang
memotong.
SORTING IMAGES
·
sangat baik <0,35
·
baik 0,35-0,5
·
buruk 0,5-1
·
sangat buruk >2
Makin pendek distribusi
frekuensi suatu ukuran butir maka makin baik sortasinya.
·
Mineralogy maturity:
-
quarzt banyak---mature
-
feldspar :
caisic
felds---anortit (Ca)
Felsic
felds---albit (Na)
Pothas
felds---K felds
·
Teknik Sedimentasi
Quartz
sandstone---stabil
Arkose---stabil
ada fault
Graywacke---tidak
stabil
Sub
graywacke---tidak stabil
Batugamping---stabil,
terjadi jika tidak ada influk sedimen yang kuat dari darat.
STRUKTUR SEDIMEN
§ Primer---inorganik
dan organik (trace fosil)
§ Sekunder---diagenetic
strukur
§ Struktur
sedimen merupakan pencerminan proses yang terjadi pada lingkungan pengendapan,
jarang ada struktur sedimen yang secara khas mencerminkan suatu lingkungan.
Urutan struktur sedimen baru bersifat diagnostik.
HK. STOKES
§ Energi
tertentu menghasilkan butiran yang tertentu.
§ Fosil
dapat digunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan jika:
-
Insitu. Fosil yang reworked biasanya ada
isian dan oksida besinya.
-
Fosil planktik dan bentik dipisahkan
dengan cara diberi larutan yang berat, maka fosil bentik akan tenggelam.
ENERGI LEVEL:
§ Flow
cond’n ---open fabrik dan closed fabirk.
§ Angularity---policyclicity.
Yang harus dilakukan
untuk menjelaskan hubungan dalam model stratigrafi:
1.
Cari data sebanyak-banyaknya
2.
Tentukan data-data mana yang sama
3.
Jika model tersebut ternyata dapat
dipakai, maka model tersebut dapat digunakan dalam
perubahan-perubahan,
bail secara vertikal maupun lateral.
BED
§ Unit
stratigrafi yang terkecil, batasnya adalah I cm dan identik dengan genetik
unit.
§ Satu
genetik unit tidak terbatas pada ketebalannya.
§ Pada
suatu perlapisan jika:
-
bagian atas yang hilang--- truncated
facies
-
bagian bawah yang hilang---base cut out
facies
-
keduanya yang hilang --- kombinasi base
cut out dan truncated facies.
-
Dengan mengetahui hal di atas maka dapat
diketahui apakah pengendapannya proximal (dekat) atau distal (jauh), dan juga
dapat ditunjukkan kemenerusan prosesnya.
MODEL : Suatu usaha untuk membuat fakta-fakta yang tidak lengkap menjadi lengkap.
FACIES MODEL
Urutan-urutan yang
ideal dari komponen-komponen facies (terutana litologi dan struktur sedimen)
yang menunjukkan keaslian lingkungannya.
STREAM CAPACITY
Kemampuan arus air atau
angin untuk mentransport butiran yang ditekankan pada jumlahnya pada setiap
unit waktu.
STREAM COMPETENCY
Kemampuan arus air atau
angin untuk mentransport butiran dengan ukuran tertentu tergantung pada
kepatannya.
GUNA FACIES MODEL
·
sebagai norma
·
sebagai kerangka dasar untuk observasi
berikutnya
·
dipakai sebagai predictor
·
sebagai basis untuk menjelaskan
interpretasi hidrodinamika
FLYSCH
Struktur sedimen yang
merupakan perulangan dari kasar-halus-kasar-halus-kasar dan seterusnya.
Faktor pengontrol
sedimentasi :
·
subsidence
·
eustacy
·
sedimen suplay
·
climate
PROGRADASI : Garis pantai bergeser ke arah laut.
SEDIMEN ACCOMODATION
·
Ruangan yang tersedia untuk sedimen
untuk dapat terakumulasi.
·
Di dalam equilibrium profile semua
sedimen dalam keadaan bypassing atau bergerak.
·
Jika equilibrium profile berada di bawah
profile sungai maka akan terjadi erosi.
·
Jika equilibrium profile di atas profile
sungai maka akan terjadi pengendapan.
WATER DEPTH: Kedalaman antara permukaan laut dengan muka sedimen.
COMPACTION
§ Adanya
perubahan dasar karena sedimen termampatkan hingga seakan-akan ada sea level
rise (subsidence).
§ Subsidence
karena kompaksi termasuk autocyclic.
§ Kemungkinan
akomodasi:
D,
E, S konstan –progradasi---regresi
D
>, E, S konstan --- progradasi---regresi
D
>, E konstan, S < ---constan shore line
D
>, E >, S konstan--- constan shore line
D
<, E, S, konstan--- trangresi
D
>, E >>, S konstan--- trangresi
D
konstan, E konstan, S << --- starved basin
Yang
dapat terjadi pada coastal plane adalah lagoon, delta plain, beach.
FLUVIAL INCISION
§ Proses
pemotongan profil.
§ Relative
sea level rise tidak akan merubah equilibrium.
§ Relative
sea level drop dapat merubah equilibrium.
§ faktor-faktor
yang mempengaruhi equilibrium profil:
-
tektonik
-
relative sea level drop
-
discharge stream >>>---erosi,
<<< --- deposisi
-
sedimen load <<< --- erosi,
>>> --- deposisi
-
Proses fluvial incision akan
menghasilkan incised valley.
-
Pada saat penurunan air laut besarnya
erosi akan sangat tergantung dari sudut kemiringan
-
equilibrium profile dan sudut kemiringan
subsurface.
-
Beda allocyclic karena tektonik dengan
karena relative sea level drop:
-
Tektonik—fluvial incision akan menipis
ke arah base level
-
RSL drop--- fluvial incision akan
menebal ke arah base level
COASTAL PLAIN
Dataran dimana coastal
sedimen akan mengendap.
influk sedimen >
relative sea level rise --- agradasi fluvial.
EQUILIBRIUM POINT
Titik sepanjang suatu
profil pengendapan dimana kecepatan perubahan eustacy sama dengan kecepatan
subsidence/uplift.
RELATIVE SEA LEVEL RISE
Kenaikan posisi muka
laut dibandingkan dengan permukaan daratan.
RELATIVE SEA LEVEL DROP
·
Penurunan posisi muka laut dibandingkan
dengan permukaan daratan.
·
Perubahan facies yang secara genetically
dicirikan oleh sdsnys struktur yang gradasional berarti tidak ada perubahan
lingkungan pengendapan, contoh : de;ta fluvial berhubungan dengan mud marine
meskipun ada bidang erosi.
·
Mud dan shale ada hubungan secara genetik.
·
Batugamping dan breksi tidak ada
hubungan secara genetik.
ISOCHRONOUS : kesamaan waktu.
SEQUENCE
Suatu unit yang secara
relatif conform dan sekuen tersusun oleh fasies yang secara geneik berhubungan.
Fasies ini disebut parasequence. Suatu sekuen ditentikan oleh sifat fisik
lapisan itu sendiri bukan oleh waktu dan bukan oleh eustacy serta bukan
ketebalan atau lamanya pengendapan dan tidak dari interpretasi global atau
asalnya regional (sea level change). Sekuen analog dengan lithostratigrafy, hanya
ada perbedaan sudut pandang. Sekuen berdasarkan genetically unit.
Ciri-ciri sequence
boundary :
·
membatasi lapisan dari atas dan
bawahnya.
·
terbentuk secara relatif sangat cepat
(<10.000 tahun).
·
mempunyai suatu nilai dalam
chronostratigrafi.
·
selaras yang berurutan dalam
chronostratigrafi.
·
batasc sekuen dapat ditentukan dengan
ciri coarsening up ward.
AGRADASIONAL
Stacking pattern dimana
parasequence yang progresif lebih muda sudah diedapkan satu di atas yang
lainnya tanpa adanya pergeseran lateral yang berarti apakah ke arah daratan
atau ke arah cekungan. Stacking pattern ini terjadi apabila kecepatan
accomodation kira-kira sama dengan kecepatan pengendapan.
BACKSTEPPING
Stacking pattern dimana
setiap parasequence yang progresif lebih muda sudah diendapkan lebih jauh ke
arah daratan. Walaupun parasequence individu ini prograde dan mendangkal ke
arah atas, tetapi suatu backsteeping stacking pattern secara menyeluruh lebih
dalam ke arah atas. Backsteeping stacking pattern terjadi apabila kecepatan
accomodasi lebih besar daripada kecepatan pengendapan. Istilah retrogradasional
biasa digunakan sebagai pengganti backsteeping, namun retrogradasional
menunjukkan :
§ mundurnya
garis pantai akibat erosi.
§ progradasional
ke arah daratan.
Karena itu
retrogradasional tidak sama dengan backsteeping.
SYSTEM TRACT
Terdiri dari seluruh
sistem-sistem yang sama umurnya yang terjadi berdekatan satu sama lain, dan
diendapkan selama suatu segmen sea level curve yang tertentu. Didefinisikan berdasarkan
:
§ parasequence
dan parasequence set stacking patterns.
§ stratal
geometry dari bidang-bidang batasnya.
§ posisinya
di dalam suatu sequence.
Macam system tract :
a. LOWSTAND SYSTEM TRACT (LST)
Terdiri
dari endapan-endapan yang lebih tua pada type I depositional sequence. LST
dibatasi pada base-nya oleh type I sequence boundary dan pada top-nya oleh
transgressive surface. Dalam suatu cekungan yang dicirikan oleh suatu shelf
break, lowstand syatem tract ini bisa terdiri dari tiga unit, yaitu :
basin-floor fan, slope fan, lowstand prograding wedge. Pada suatu daerah yang
miring dimana kemiringan lerengnya rendah, maka suatu lowstand prograding
yangrelatif tipis akan menyusun keseluruhan lowstand system tract. LST
diendapkan selama penurunan suatu permukn laut relatif pada awal suatu kenaikan
permukaan laut relatif.
Basin -floor fan
Konotasi sequence
stratigrafi : adalah bagian awal dari LST yang dicirikan oleh pengendapan
submarine-fan yang kaya akan pasir di dasar cekungan atau dekat base dari
lereng bawah. Basin-floor fan diendapkan selama penurunan permukaan laut
relatif yang berkaitan dengan erosi dan valley incision (penorehan lembah) di
laut dangkal dan tidak mempunyai endapan yang kronostratigrafisnya sama di laut
dangkal itu. Base dari Basin-floor fan adalah type I sequence boundary, dan
top-nya adalah suatu bidang dimana lapisan atasnya downlap. Basin-floor fan
dicirikan pada penampang seismik oleh suatu bentuk mound yang downlap kedua
arah, dan pada well log oleh blocky pattern-nya yang terletak langsung di atas
sequence boundary.
Konotasi fisiografis
Suatu system
pengendapan submarine fan yang relatif kecil tetapi kaya akan pasir pada atau
dekat suatu dasar slope. Di suatu tepi kontinen yang tidak teratur, basin-floor
fan biasanya terbatas pada daerah sekitar intraslope basins atau pada mulut
submarine canyons. Sedimen yangkaya akan pasir ini dierosi dari endapan-endapan
non marine, laut dangkal, atau tepi laut dangkal selama fase awal suatu
penurunan permukaan laut relatif.
Slope Fan
Konotasi sequence
Suatu bagian dari LST
yang dicirikan terutama oleh pengendapan turbidit dan debries flow pada
lereng/slope bawah dan dasar cekungan selama suatu penurunan permukaan laut
relatif. Slope fan menunjukkan downlap diatas basin-floor fan atau sequence
boundary, dan sebaliknya lowstand prograding wedgw mwnunjukkan downlap ke atas
slope fan. Slope fan dapat dikenali pada penampang seismik dengan adanya ciri
hummocky dan atau mounded yang dalam kasus idealnya menentukan channel-levee
complex dengan bentuk sayap burung. Cirinya pada well log biasanya berbentuk
cressentic (bulan sabit), walaupun satuan ini kelihatannya merupakan
pasir-pasir yang sangat bervariasi ketebalannya dalam suatu latar belakang mud
yang bisa menghasilkan ciri log yang lain.
Konotasi fisiografis
Slope fan systm adalah
lebih besar dan lebih luas penyebaranya daripada basin-floor fan system, dan
menunjukkan onlap diatas lower slope ketika perkembangannya memotong basin
floor . Fasies reservoir pada slope fan system yang terutama adalah sandy
turbidites apakah di dalam channel complexes atau jauh pada splay di ujung
channel.
Lowstand Prograding
Wedge atau Lowstand Prograding Complex
Konotasi Sequence
Bagian terakhir dari
lowstand system tract yang dicirikan oleh progradasional sampai agradasional
parasequence yang menbentuk pembajian sedimen ke rah basin yaitu pada
shlefbreak, dan incised valley fill pada shelf dan slope atas. Lowstand
prograding wedgw dan incised valley fill diendapkan selama suatu penurunan
terakhir permukaan laut sampai awal kenaikan permukaan laut relatif.
Lowstand prograding
wedgw terletak diatas slope fan system, kadang-kadang dengan suatu condensed
section sekunder yang berkembang baik pada top dari slope fan, dan ditutupi
oleh transgresive system tract. Lowstand prograding wedgw mwningkat dari
endapan-endapan fluvial, shoreline dan laut dangkalpada bagian atasnya sampai
serpih hemipelagis dan dalam kasus tertentu sampai shingled turbidites didekat
tepi bagian bawahnya. Lowstand prograding wedge dikenali pada penampang seismik
dengan adanya agradasional offlap ke arah laut dari shelfbreak dan pada well
log dengan adanya coarsening upward pattern yang menunjukkan pola pendangkalan
ke atas.
Incised valley fill
Endapan satu-satunya di
dalam lowstand system tract yang terbentuk ke arah daratan dari tepi shelf.
Incised valley biasanya berassosiasi dengan Tipe I sequence boundary. Incised
valley utama dikenali pada penampang seismik dengan adanya sequence di bawahnya
yang menunjukkan erosional truncation dan adanya internal onlap, dimana incised
valley berskala kecil hanya bisa dikenali dengan adanya tempat-tempat seumur
yang sedikit menebal. Ciri-ciri log dari endapan valley fill adalah bervariasi,
tetapi bisa menunjukkan suatu coarsening tiba-tiba diatas bidang erosi.
Konotasi fisiografis
Banyak dari suatu
lowstand peograding wedge ini membentuk suatu prisma kearah laut dari
shelfbreak dari sequence di bawahnya.
b. TRANSGRESIVE SYSTEM TRACT
Middle
systen tract pada suatu sequence pengendapan yang ideal. TST ini dibatasi pada
baselinenya oleh trasngresive surface dan pada topnya oleh maximum flooding
surface. TST terdiri dari back steeping parasequences. Parasequences yang
progresive lebih muda menjadi lebih tipis dan menunjukkan fasies air yang lebih
dalam. Endapan-endapan dari system tract ini menyelimuti shelf, mengisi setiap
topografi residual yang berassosiasi dengan incised valley. Biasanya TST
menunjukkan oalap diatas sequence boundary dalam suatu arah menuju daratan dari
shelf break. TST diendapkan selama suatu penaikan relatif permukaan laut. Hal
itu dikenali pada well log dengan pola finning upward
c. HIGHSTAND SYSTEM TRACT
Terdiri
dari strata yang lebih muda di dalam suatu depositional sequence dan biuasanya
tersebar luas pada daerah shelf. HST dibatasi pada baseline-nya oleh maximum
flooding surface dan pada topnya oleh suatu sequence boundary. Ke arah daratan
dari shelfbreak, HST ini meningkat agradasional parasequence menjadi
progradasional parasequence, dengan parasequences yang progresif lebih muda
yang menunjukkan fasies air yang lebih dangkal, sedagkan dalam basin, terutama
terdiri dari suatu condensed section. HST menunjukkan onlap ke sequence
boundary dibawahnya dengan arah ke daratan, dan menunjukkan downlap ke top dari
TST dengan arah basin. HST juga dicirikan oleh oleh toplap dan erosional
truncation dibawah sequence boundary yang menutupinya. HST diendapkan selama
akhir suatu penaikan relatif muka laut sampai tahap awal penurunan relatif muka
laut. Pada penampang seismik, awal HST dicirikan terutama oleh progradasional
offlap, sedangkan akhir HST dicirikan oleh oblique offlap. Pada well log dicirikan
adanya coarsening-upward pattern.
d. SHELf MARGIN SYSTEM TRACT
Terdiri
dari endapan-endapan yang lebih tua pada suatu tipe I depositional sequence.
SMST meningkat dari progradasional parasequence menjadi agradasional
parasequence yang makin bertambah. Batas bawahnya adalah tipe II sequence
boundary yang relatif selaras dengan suatu unconformity yang terbentuk ke arah
daratan dimana SMST-nya membaji, dan batas atasnya adalah transgresive surface.
Perlapisan SMST menunjukkan onlap ke sequence boundary yang berarah ke basin.
SMST diendapkan selama akhir suatu penurunan relatif muka laut sampai suatu
penaikan muka laut yang kecepatannya bertambah secara progresif. Pada penampang
seismik SMST dicirikan oleh agradasional offlap.
CONDENSED SECTION
Fasies marine yang
tipis, yang terdiri dari endapan-endapan pelagis sampao hemipelagis, yang
menunjukkan adanya sat kebutuhan akan sedimen detritus di dalam cekungan
pengendapan. Condensed section ini paling sering diendapkan di middle-outer
shlef, slope, dan basin floor di dalam transgresive system tract dan highstand
systen tract selama jangka waktu penaikan permukaan relatif dan transgresi
garis pantai maksimum. Biasanya, condebsed cestion ini dikenali dengan satu
atau lebih ciri-ciri berikut :
§ Kumpulan
mikrofosil plankton dan benton dalam jumlah melimpah dan bermacam-macam.
§ Adanya
zona burrowing tipis secara lateral tersebar kontinue.
§ Bahan-bahan
organik marin dan bentonis yang melimpah.
§ Adanya
konsentrasi mineral autogenik seperti gloukonit, fosfat dan siderit.
§ Adanya
pengembangan karbonat yang keras pada dasar section. Condensed section sekunder
diendapkan diatas basin-floor fan dan slope fan.
CONFORMITY
Bidang kronostratigrafi
yang memisahkan perlapisan yang lebih muda dari perlapisan yang lebih tua
dimana tidak ada tanda erosi (subareal atau submarine) atau hiatus yang jelas.
CORRELATIVE CONFORMITY
Suatu keselarasan yang
kronostratigrafinya lateral ekuivalen dengan suatu unconformity.
UNCONFORMITY
Bidang kronostratigrafi
yang memisahkan perlapisan yang lebih muda dengan yang lebih tua sepanjang mana
ada tanda erosi atau nondeposisi yang menunjukkan suatu hioatus yang jelas.
Unconformity bisa dikenali dengan adanya terminasi (seperti onlap, toplap),
yaitu suatu gap dalam urutan biostratigrafi, atau suatu fasies disconformity.
Periode erosi dan nondeposisi terjadi pada setiap penurunan permukaan laut
global, yang menghasilkan interregional unconformities.
HIATUS
Suatu break atau
interupsi pada kontinuitas rekor geologi yang disbabkan oleh nondeposisi,
sediment bypassing, atau erosi. Bidang yang terbentuk selama suatu waktu ini disebut
sebagai bidag hiatus atau unconformitu.
BYPASSING : adalah pengangkutan sedimen yang melalui daerah nondeposisi.
RAVINEMENT SURFACE
Suatu bidang dari erosi
submarine dangkal yang disebabkan oleh gaya gelombang yang berassosiasi dengan
penaikan permukaan laut. Butiran-butiran yang halus tersaring dan butiran yang
kasar akan tertinggal sebagai lag pada bidang erosi.
SEQUENCE BOUNDARY
Unconformity dan
conformitynya yang terjadi selama jangka waktu penurunan relatif permukaan
laut.
TYPE I SEQUENCE BOUNDARY
Suatu regional
unconformity yang terbentuk ketika permukaan eustacy turun dengan kecepatan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan basin, yang menyingkap shelf ke
erosi subareal. Biasanya permukaan laut turun sampai suatu titik di dekat shlefbreak
atau kearah laut dari shlefbreak.
TYPE II SEQUENCE BOUNDARY
Terbentuk ketika
cekungan menurun dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kecepatan turunnya permukaan laut pada depositional shoreline break.
TOP BASIN-FLOOR FAN SURFACE
Batas basin floor fan
dibawahnya dengan slope fan dan lowstand prograding wedge diatasnya. Slope fan
dan lowstand prograding wedge menunjukkan downlap ke atas top basin floor fan
surface.
TOP SLOPE FAN SURFACE
Batas antara slope fan
dibawahnya dengan lowstand prograding wedge menunjukkan downlap ke atas top
slope fan surface. Top slope fan surface bisa menunjukkan downlap ke atas basin
-floor fan atau ke atas sequence boundary ke arah laut dan menunjukkan onlap ke
atas top dari depositional sequence ke arah daratan yang terletak di bawahnya.
MARINE FLOODING SURFACE
Permukaan pada top
parasequences yang biasanya dicirikan oleh suatu pendalaman tiba-tiba ketika
permukaan laut naik dengan cepat. Batas ini biasanya memisahkan facies air
dangkal atau facies nonmarine yang terletak di bawahnya dengan fasies air lebih
dalam yang terletak diatasnya.
TRANSGRESIVE SURFACE
TRANSGRESIVE SURFACE
Flooding surface
penting pertama yang terbentuk setelah jangka waktu regresi maksimum pada top
daro lowstand system tract. Dalam skala regional TS memisahkan parasequence
progradational atau agradational lowstand systrm tract yang terletak di
bawahnya dengan parasequence backsteeping transgresive system tract yang
terletak diatasnya. TS berassosiasi dengan suatu fasies discontinuity yang
dicirikan oleh pendalaman tiba-tiba yang meotong bidang batas. TS berupa erosi
pada shlef yang reliefnya sampai beberapa meter seperti pada ravinement
surface, dan bisa juga berassosiasi dengan pbble lags dan burrowing.
Penggabungan TS dengan sequence boundary dalam suatu arah ke daratan akan
menghasilkan TST mengendap langsung diatas endapan-endapan HST yang terletak di
bawahnya.
Maximum flooding surface
Marine flooding surface
yg tebentuk pd awaktu transgresi maksimum, MFS membentuk top transgressive
system trcts dan memisahkan backstepping para sequnces yg ada di bawahnya dgn
progradasional parasekuensis yg terletak di atasnya. Prograding klinoform dari
HST yg menutupinya menunjukkan down lap ke atas MFS, yg terjadi dianatara
condensed section.
Depositional Shoreline break
Fisiografik break pd
shelf ke arah daratan dimana dasar laut berada pd atau dekat base level dgn
sedikit atau tanpa pengendapan, dan ke arah laut dimana sedimentasi terjadi.
Shelf break
Fisiografi break pd
shelf yg ditandai oleh suatu perubahan pd slope dri shelf landai bersudut kecil
ke arah daratan dari shelf break samnpai slope curam yg bersudut lebih besar ke
arah laut dari shelf break. Kedalamnya <50 m - >500 m.
Bayline
Titik yg memisahkan
sedimentasi fluvial dgn sedimentasi paralis atau delta plain, bisa terdapat pd
shoreline atau ke arah darat dari shoreline.
Sequence
Suatu urutan perlapisan
batuan yang relatif selaras dan mempunyai hubungan secara genetis, dibatasi
oleh ketidakselarasan atau keselarasannya yang sebanding.
Batas sequence
Suatu bidang yang
membatasi suatu sikuen pengendapan, biasanya berupa ketidakselarasan, yaitu
suatu permukaan perlapisan batuan yang memisahkan lapisan batuan muda dengan
lapisan batuan yang lebih tua, dimana diji\umpai bukti erosi dengan indikasi
suatu hiatus yang berarti.
System tracks
Urutan satuan
stratigrafi yang relatif selaras dan mempunyai umur yang sama, yang menyusun
suatu sikuen pengendapan, terdiri atas parasequence dan parasequence set.
Parasequence
Urutan relatif selaras
dari lapisan batuan yang saling berhubungan secara genetis, dibatasi oleh
marine flooding surface dan permukaan korelatifnya.
Parasequence set
Urutan relatif selaras
dari parasequence yang berhubungan secara genetis membentuk stacking pattern
yang jelas, dibatasi oleh marine flooding surface dan permukaan korelatifnya
Marine flooding surface
Marine flooding surface
Suatu permukaan yang
memisahkan lapisan yang muda dari lapisan yang lebih tua, dan memperlihatkan
bukti adanya penambahan kedalaman air secara tiba2.
Stacking pattern
Ragam gambaran
parasequence dan parasequence set yang progresive lebih muda berlapis satu
diatas yang lainnya.
Hiatus
Suatu break atau
interupsi pada kontinuitas record geologi yang disebabkan oleh non deposisi,
sediment bypassing atau erosi. Bidang yang terbentuk selama kurun waktu ini
disebut sebagai bidang hiatus atau unconformity.
Depositional shore break
Posisi pada shelf
dimana ke arah daratan permukaan pengendapan berada pada/dekat denga base
level, dan ke arah lautan permukaan pengendapan berada dibawah base level.
Parasequence set retrogradasional :
-
Transgresi : V pasokan sedimen <
pembentukan accomodation space
-
garis pantai bergerak ke arah daratan
Parasequence set progradasional :
-
Regresi : V pasokan sedimen >
pembentukan accomodation space
-
garis pantai bergerak ke arah cekungan
Parasequence
set agradasional :
-
Stationery shoreline (tetap) : V pasokan
sedimen = pembentukan accomodation space
-
garis pantai tetap
Analisa
stratigrafi : struktur sedimen, analisa ukuran
butir, fosil, vertical sequence lateral relationship, geometri distribution of
lithology
Tidak ada komentar:
Posting Komentar